““CINTA SEBENAR””
Ukhti fillah.....,disaat suamimu
senyum kau mencintainya dan
disaat suamimu menangis juga
kau mencintainya,senang dan
sengsara adalah hal yang
bertolak belakang,dan ukhti
harus berani mengarunginya
dengan ikhlas,dan apabila ukhti
tak bisa melakukannya disaat
suamimu tersenyum kau
mencintainya dan disaat
suamimu menangis kau
meninggalkannya,berarti
cintamu suatu kebohongan
Cinta
disaat dan dalam keadaan
apapun pasanganmu, cinta akan
selalu berkembang.
Bahkan disaat suamimu marah
sekalipun ,Ya ukhti.....,mungkin
kerana kamu melakukan
kesalahan ,sememangnya
manusia tak luput dari khilaf
dan dosa maka dengan segera
hampirilah dia ukirlah senyum
ikhlasmu dan
katakanlah :''Kanda aku tidak
dapat tidur sebelum engkau
ridho''
indah bukan?
Dan kalau seandainya engkau
ya ukhti...,suamimu marah dan
engkau ikut marah bermuka cemberut maka bukan cinta namanya, cintamu
suatu kebohongan yang menipu.
Bahkan disaat suamimu
mencintai orang lain dalam
hidupnya kita akan rela dan
ikhlas,sanggup mendo'akan
kebahagiaannya ukhti harus
tetep tersenyum dan
berkata:'Kanda kalau Kanda
bahagia saya ikut bahagia'
luar biasa bukan?
Tetapi bila sebaliknya bila
suamimu mulai mencintai orang
lain,kau marah dan cemburu
berlebihan maka itu bukan cinta
namanya,cintamu suatu
kebohongan.
Saudariku jadikanlah cintamu
berwujud Asli bukan suatu
kebohongan....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar